Saat menghadiri invitation dari
Trans Mall Makassar dan ikut dalam nonton bareng teman-teman blogger di Gala
Premier Filosofi Kopi. Beruntung sekali saat itu, saya datang tepat waktu dan
bisa melihat langsung sambutan dari ketiga pemain Filosofi Kopi yaitu Rio
dewanto sebagai Jody, Cicho Jericho sebagai Ben, serta Luna Maya yang berperan
sebagai Tara.
Dari Deretan nama yang muncul
sebelum film ini mulai, saya tertarik dengan nama Angga Dwimas Sasongko. Ya salah
seorang sutradara berbakat terbaik Indonesia yang pernah mendapatkan 8 nominasi
Piala Citra di tahun 2010. Sejujurnya saya belum menonton serial pertama dari
filosofi kopi tapi tenang saja ini bukan melulu soal Ben dan Jody ataupun Tara
dan Brie. Melainkan ada yang menarik dari sekedar filosofi kopi ; ada sisi lain
Angga Dwimas Sasongko dalam film ini. Sehingga ada baiknya kita mengenal lebih
dekat lagi tentang perannya dibalik terciptanya film filosofi kopi.
Sosok Angga Dwimas Sasongko bukan
asing lagi bagi saya, salah satu filmnya yang berhasil membius hati dan
perasaan saya saat itu adalah Film Hari untuk Amanda. Pada film ini mas angga
membuat alur cerita yang sangat apik, banyak sekali terjadi di kehidupan real
kebanyakan pasangan hingga saat ini, dimana kisah lama yang juga cinta pertama
antara Hary dan Amanda yang kemudian mereka bertemu lagi ketika Amanda sedang
sibuk-sibuknya mempersiapkan pernikahannya. Sehingga membuat Amanda kembali
bimbang, karena kembalinya kehadiran hary dalam hidupnya membuatnya mengais
kembali serpihan kenangan yang lama tesimpan di kotak Pandora. Oka Antara
sebagai Hary, Fanny Fabriana sebagai Amanda, dan Doddy adalah calon suami
Amanda yang diperankan oleh Reza Rahadian. Oh Iya, ini bukan karya pertama
Angga Dwimas Sasongko sebelumnya Film Foto Kotak dan jendela saat tahun 2006
membawanya begitu bersemangat untuk menyutradarai film-film selanjutnya,
Jelangkung 3 di tahun 2007, Garuda muda di tahun 2008, hari untuk Amanda tahun
2009, Cahaya dari timur ; Beta Maluku di tahun 2013, kemudian Filosofi Kopi
tahun 2015.
Filosofi Kopi 2 dan masih tentang
masa lalu, cinta dan sahabat. Membuat cerita ini semakin seru, klimaks cerita
ini ada pada Tara dan Ben, Awalnya Ben sedikit menaruh perhatian pada Tara
seorang investor muda yang akan bekerja sama bersama Ben dan Jody membangun
kembali Filosofi Kopi. Namun, Ben seorang yang menyimpan banyak cerita tentang
ayahnya yang seorang petani kopi, yaa ia adalah pemilik kebun kopi disebuah
kota, dimana kebun kopi tersebut dibangun oleh ayah Ben dengan susah payah
namun dirampas paksa oleh perusahaan kelapa sawit dimana perusahaan itu adalah
perusahaan milik ayah tara. Pada akhirnya yang berhasil menenangkan keadaan
hati Ben saat tahu hal yang sebenarnya adalah Brie, seorang pembuat kopi yang
pernah belajar diluar negeri dan bekerja di filosofi kopi bersama jody, tara,
dan ben.
Ya, entahlah.. mengapa masa lalu
selalu memiliki sisi yang begitu dalam jika dikuak sampai di dasar. Filosofi
Kopi 2 juga memberi arti betapa seorang sahabat sejati pasti akan berada
disamping kita baik dalam suka dan duka, sahabat sejati pasti akan menerima
segela kekurangan dan kelebihan kita tanpa alasan apapun, seorang sahabat
sejati akan selalu punya cara untuk bisa memaafkan, sahabat sejati adalah dia yang
mesti dikata-katain dengan kata babi, monyet, tengil, akan tetap memeluk
kita saat kita terjatuh dan berada dititik terendah.
Ya.. Seperti Ben
dan Jody.
Seperti
persahabatan mereka.